Dasar Teori Alat Ukur PII
Padjadjaran Interest Inventory (PII) merupakan alat ukur yang bertujuan mengukur minat individu. Dasar teori yang gunakan adalah Tracey Spherical Model of Interest
(Tracey, 2002), minat digambarkan dalam struktur bola tiga dimensi People-Things, Data-Ideas, dan High-Low Prestige.
Reliabilitas Alat Ukur PII
PII memilkii konsistensi baik dan terbukti mampu mengukur kemampuan kognitif individu. Seluruh subtes PII memiliki reliabilitas yang baik (≥0.7).
Validitas Alat Ukur PII
Confirmatory Factor Analysis sebagai uji validitas internal dilakukan untuk melihat apakah item-item yang terdapat di dalam setiap aspek area minat merepresentasikan konstruk minat yang diukur. Ditemukan bahwa semua factor loading pada aspek kesukaan terhadap aktivitas, persepsi kemampuan dan kesukaan terhadap pekerjaan hampir seluruhnya berkontribusi dengan baik yaitu diantara 0,16 – 0,96 (M = 0,707, SD = 0,112). Selain itu, Uji kecocokan model (goodness of fit) yang terdiri dari Comparative Fit Index (CFI), No‐Normed Fit Indicated (NNFI) dan Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) juga membuktikan bahwa model pada PII merupakan model yang fit.
Klasifikasi Alat Ukur PII
Berdasarkan klasifikasi tes psikologi yang dikeluarkan oleh Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), PII dapat diklasifikasikan pada Kategori B. Alat ukur pada kategori ini mempersyaratkan penggunanya untuk memiliki pemahaman psikometri, pengetahuan teoritis, dan keahlian praktis melalui pendidikan formal yang terakreditasi
(HIMPSI, 2010; 2018). Klasifikasi ini juga mempertimbangkan alat ukur sejenis, yaitu RMIB yang juga diklasifikasikan pada Kategori B.
Penggunaan Alat Ukur PII
PII dapat digunakan dalam memberikan informasi yang spesifik mengenai gambaran minat individu. Dengan mengetahui area minat individu, hal ini dapat membantu individu tersebut dalam melakukan eksplorasi dan perencanaan karir.
Pada bidang industri, gambaran minat dapat membantu dalam memahami Career-related Satisfaction dengan mendalami minat individu (Bai dkk, 2018; Phan dkk, 2017; Tracey dkk, 2014). Selain itu, kongruensi minat dengan pekerjaan dapat memprediksi Job Performance (Hoff dkk, 2020; Nye dkk, 2017). Konsistensi dan diferensiasi minat individu juga dapat digunakan dalam memprediksi Occupational Stability (Tracey dkk, 2014).
Pada bidang pendidikan, pengukuran minat dapat mendukung efektivitas kelas edukasi karir dalam meningkatkan Career Development Skills dan School Success (Choi dkk, 2015). Selain itu, kongruensi minat dengan pendidikan yang ditempuh dapat digunakan untuk memprediksi prestasi akademik (Ding dkk, 2015; Milsom dkk, 2017) dan Academic Satisfication (Milsom dkk, 2017; Pozzebon dkk, 2014).
Keunggulan Alat Ukur PII
PII menggambarkan minat individu pada low prestige dan high prestige sehingga memberikan informasi yang lebih detail untuk dijadikan preferensi pekerjaan atau jurusan individu.